Sejarah Desa Dungusiku

Keadaan Geografis

Desa Dungusiku terletak di wilayah Garut bagian utara ± 18 Km jarak dari Ibukota Pemerintah Kabupaten Garut dan ± 3 Km jarak ke Ibu Kota Kecamatan Leuwigoong. Dan berada kurang lebih antara 107°-57.5644’ Longitude Bujur Timur dan -6.1993’ Latitude Lintang Selatan, Titik Koordinat Kantor Desa Dungusiku 7,10737. 107,9413, 690.0m, 1400

 

Adapun secara Geografis wilayah Desa Dungusiku berbatasan dengan :

Batas – batas desa Dungusiku

No

Uraian

1

SebelahUtara       

: Desa Karangsari.

2

Sebelah Timur    

: Desa Sindangsari.

3

Sebelah Selatan    

: Desa Margacinta.

4

Sebelah Barat       

: Desa Tambaksari.

 

 

Sejarah Desa Dungusiku

Menurut riwayat sesepuh Desa Dungusiku menerangkan bahwa: Pada zaman Kedaleman Sumedang  Wilayah Garut termasuk Kedaleaman Sumedang, pada waktu itu masyarakat Garut yang di pinpin / dutai oleh Mbah Aub meminta / protes ke kedaleman Sumedang untuk  menjadikan wilayah Garut menjadi Kabupaten / terpisah dari Kedaleman Sumedang , akibat dari protes atau permintaan ini mengakibatkan terjadinya perselisihan antara Kedaleman Sumedang dengan Warga Garut yang di pinpin oleh Mbah Aud, sehingga terjadilah peperangan dan memunculkan nama tempat yang dijadikan ajang pertempuran.

Adapun tempat tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Kampung Ciperang sebagai tempat perang
  2. Kampung Pasir Guling sebagai tempat perang yang mengakibatkan banyak kuda- kuda yang berjatuhan / tiguling
  3. Kampung Jaringao tempat pengepungan musuh waktu perang yang menggunakan jaring
  4. Kampung Karahkal tempat musyawarah  pada waktu perang
  5. Kampung  Sarkanjut tempat pusaka untuk perang yang memakai endong / wadah yang terkenal dengan nama Kanjut Kundang
  6. Kampung Panunggangan tempat kumpulnya para kuda / terminal kuda- kuda untuk berperang yang berkumpul di panunggangan

Dan sampai sekarang nama - nama tersebut diatas menjadi wilayah/ kampung yang ada di Desa Dungusiku / wilayah yang ada di Garut.

Akhirnya peperangan pun di menangkan oleh pihak Garut dan terbentuklah kabupaten Garut yang berlokasi di Limbangan (sebelah utara kabupaten Garut ) dan akhirnya terbentuklah Desa Dungusiku yang paling pertama desa di kabupaten garut, yang di pimpin pertama kali oleh K.H Ahmad Tohir, kemudian dilanjutkan ke bapak Raden Jaya Dikara pada tahun 1881 dan pada  waktu itu Desa Dungusiku mempunyai wilayah sangat luas, dan masyarakat meminta untuk membagi 2 (Dua) wilayah, lalu mengadakan musyawarah besar di balai Desa Dungusiku dan akhirnya sepakat untuk di mekarkan.

Sehingga pada tahun 1987 sewaktu dikepalai oleh Kepala Desa Bapak Ading, Desa Dungusiku mengalami pemekaran dan terbentuklah Desa baru yang lokasinya sebelah barat Desa Dungusiku yaitu Desa Tambaksari dan berlangsung sampai sekarang.

Sekilas Sejarah Keunikan/ Mitos Desa Dungusiku

1.          Sejarah Eyang Sura selaku Pendiri Situ Sarkanjut

Eyang Sura berasal dari wilayah Cianjur merupakan Camat, orang tua beliau Rd. Marta Adilaya, beliau datang ke Desa Dungusiku untuk mengasingkan diri sehubungan beliau tidak mau di pinta upeti oleh belanda dan kemudian beliau bumen-bumen dan mendirikan Situ atau / Waduk yang terkenal sampai sekarang yaitu Situ Sarkanjut.

2.          Sejarah Situ Sarkanjut

SITU SARKANJUT

Desa Dungusiku memiliki sebuah Situ/ Danau yang bernama Situ Sarkanjut seluas 2,5 Ha Situ Sarkanjut memiliki nilai sejarah yang cukup unik dan sakral, Pendiri Situ ini adalah Bapak / Eyang Sura yang merupakan tokoh jaman dulu,  maksud tujuan dari pembuatan situ tersebut adalah hanya semata-mata untuk kepentingan masyarakat Desa Dungusiku dengan tujuan untuk mengairi lahan pertanian dan perikanan. Dewasa ini situ sarkanjut tersebut banyak dilirik oleh beberapa insvektor karena memiliki daya tarik sebagai destinasi desa wisata, selain keunikannya situ sarkanjut pun memiliki keindahan alam yang dapat menarik para pengunjung untuk menikmati dan sekedar duduk santai di situ sarkanjut, bahkan tak jarang ada pengujung yang sengaja datang hanya untuk makan-makan di area situ sarkanjut.
 

 

Adapun orang yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Dungusiku adalah:

Nama Kepala Desa dari masa kemasa

 

No.

Tahun Menjabat

Nama Kepala Desa

1

1891-1921

H TAHIR

2

1921-1929

JAYA DIKARA

3

1929-1937

HAMIJI

4

1937-1945

SOMAWISASTRA

5

1945-1946

OMOY

6

1946-1949

BANA

7

1949-1952

IDI

8

1952-1953

SUTA

9

1953-1961

KOMAR

10

1961-1964

SOMA AMRIA

11

1964-1965

IYU YAHYA

12

1965-1972

KARNO SUKMADI

13

1972-1978

AMAS

14

1978-1979

OMON SUDARMAN

15

1979-1980

EMUH

16

1980-1988

ADING

17

1988-1996

ERO

18

1996-2004

AZIS SOFYAN

19

2004-2009

NANANG OIM

20

2009-2015

AZIS SOFYAN

21

2015-2021

YOYOH

22

2021-2027

KARNO